Tidak Menurut Kemampuan
Pemerintahan rekayasa hanyalah
menyisakan negara dengan penuh sandiwara yang menyenangkan pihak – pihak berkuasa
. bisa dibayangkan bukan ? jika petani disuruh bekerja sebagai pengoperasi
mesin dipabrik berbasis IT ? pasti akanterjadi kerusakan karena seorang petani
akan berguna dan jadi ahli jika dia seorang petani ,bukan menjadi teknisi .
Tapi hal seperti itu tidak
berlaku di Indonesia , menteri – menteri yang menduduki kabinet hanyalah
sebagai pos penyenang dan pendukung presiden bukan sebagai orang ahli yang
diyakini dapat mengatasi permasalah dibidangnya ,jadi kalau negara ini hancur
pastilah kita tidak perlu pusing memikirkakn penyebabnya .
Seharusnya pemimpin harus paham
akan kepentingan rakyat dan kepentingan dirinya sebagi seorang pemimpin .
kebanyakan menteri diangkat bukan karena keahlian dibidangnya , melainkan
sejalan dengan hakekat koalisi atau kata kasar lainnya adalah imbalan dari
sebuah koalisi dan integritas maupun rasa profesionalisme jelas telah
dikesampingkan .
Selama ini pemerintah terlalu
takut dan pengecut karena bukan kepentingan rakyat yang dinomor satukan
melainkan kekpentingan personal dan sifat rakus semata . Kenaikan harga BBM
memang dipandang perlu , sangat perlu supaya negara kita bisa makmur katanya
tapi pada kenyataanya ada orang – orang berdasi didalam sana yang mengatur hal
ini serapi mungkin untuk kepentingan politis mereka .
BLSM nyatanya hanyalah bagian
dari tindakan politis kepentingan tertentu dan munafik sekali dengan
mengatakanbahwa ini untk rakyat , karena tiba – tiba muncul pertanyaan rakyat
manakah yang ditolong ? kenapa tidak dana BLSM saja yang langsung dibayarkan untuk
menutupi subsidi hingga lebaran usai ? BLSM sendiri sangat tidak tepat sasaran
, menjadikan rakyat manja dan peminta – minta .
Komentar
Posting Komentar