KALA HIDAYAH
KALA HIDAYAH
Entah darimana aku hendak memulai
sekelumit cerita –cerita yang tiba – tiba saja muncul dalam ingatanku saat ini
, semuanya tampak seperti kilatan yang mendadak muncul dalam mataku yang kini
basah mengingatnya . Aku terus berdoa memohon ampunan tepat didepan ka’bah yang
agung ini , bibirku yang basah dan pilu tak hentinya menyebut asma ilahi untuk
membendung rasa bersalah sebagai hamba yang telah lama berbuat kekufuran dan
dosa .
Apa yang kulihat jelas dalam
potongan – potongan ingatan tadi mengantarkanku pada ingatan 5 tahun lalu ,
pada kehidupanku yang yang tak terarah dahulu , pada diriku yang masih belum
tersarungi hatinya oleh cahaya hidayah , dan pada seseorang lelaki yang masih
menjadi satu satunya lelaki yang sangat membekas dalam ingatanku . Kilatan dihadapan ka’bah tadi
pasti mempunyai makna yang membuat aku bertanya – tanya , tapi saat aku melangkah keluar , gerimis datang menyambutku , membuatnya
semakin jelas kepada 5 tahun lalu ,
disaat semuanya bermula.
Disaat hujan gerimis , aku bisa
mencium bau hujan akan datang , aku bisa mencium bau tanah yang kering lalu
perlahan basah , lalu aku bisa berangkat ke London beberapa hari lagi karena
baru saja ibuku memberi sebuah amplop yang dikirimkan oleh salah satu
perusahaan penerbangan yang akan mensponsori perjalananku untuk ulasan blog-ku
selanjutnya . Sudah sejak lama aku menulis blog
tentang travelling , dan itu adalah hobi yang sekaligus mata pencaharian bagiku
. Selama ini aku selalu meliput daerah di Indonesia tapi entah mengapa salah
satu perusahaan penerbangan tertarik untuk mensponsori perjalananku . Ini keajaiban
, dan karunia ALLAH yang selalu ibuku bicarakan setiap kali melihatku hari itu
dan tentu saja itu menjadi suatu karunia yang tidak kuketahui pada saat itu .
Aku tiba di London pukul 03.00
pagi dengan kantung mata yang menggelayuti wajah sembabku , tapi rasa
ketertarikanku pada tempat - tempat yang belum pernah kukunjungi membuatku
masih sanggup untuk tersenyum dan sesekali memotret apa saja yang menarik
dihadapanku . Kubuka buku kecilku , semuanya berisi tentang apa saja yang harus
kulakukan selama 2 minggu di ibukota negara Inggris ini .
heathrow airport |
Heathrow sungguh mengagumkan ,
modern tapi tak meninggalkan kesan klasik sekalipun dan mungkin ini disebabkan
oleh petugas – petugas bandara yang khas dan kental dengan aksen inggris . menuju
keluar , seharusnya sekarang sepi tapi kata itu tidak dikenal dibandara
terbesar di negara ini . Seperti yang sering kubaca dari beberapa blog
travelling lainnya bahwa penting sekali untuk pertama kali menaiki blackcab menuju
kepenginapan . Kupilih blackcab terdekat ,
penginapanku disekitar westmingster sepertinya begitu ,tapi kupilih untuk langsung memberikan kertas
kecil alamatku pada sopir blackcab yang kelihatannya imigran afrika . Nyaman
sekali itulah yang kurasakan saat pertama kali masuk ke blackcab dan walaupun
aku tidak yakin bahwa apakah Prince William pernah menaiki blackcab tapi kini
aku mulai merasa seperti bangsawan Inggris yang sedang menikmati panorama kota
London .
Ini indah , sungguh indah batinku
,pantulan cahaya – cahaya lampu yang membentur bangunan – bangunan tua membuat
suasana klasik semakin terasa , romatis pikirku jika ada seseorang yang
kucintai disampingku tapi selama ini aku belum pernah jatuh hati atau mungkin
tidak sempat jatuh hati karena sekolah dan pekerjaan yang menuntutku untuk
berkeliling , menelisik keindahan dan keajaiban daerah – daerah di Indonesia . Lamunanku terhenti sudah oleh pak sopir yang menyapaku dengan ramah , dia bukan
orang Inggris asli karena aksennya jelas sekali berbeda dengan british aksen yang telah jauh – jauh hari kupelajari di Indonesia.
“ Wah , baru pertama kali ke
London nona ? “
“ Ya pak , wow London indah
sekali ya .”
“Banyak yang datang kesini untuk
berlibur dan bisnis nona , anda sedang berlibur juga ?”
“Mmm saya berlibur sambil bekerja
pak .”
“Anda darimana nona ?”
“Ooh saya dari Indonesia , Asia
pak .” aku menjawab singkat , tapi pak
sopir itu tertawa kecil lalu tersenyum membuat aku bingung
.
“Assalammualaikum nona “
“Apa ? waalaikumsalam , apakah
anda muslim pak ?”
“Yah , saya tentu saja muslim .
apakah nona tidak melihat peci dikepala saya ini ?”
“Ooh iya pak , bapak asli dari
inggris atau ?”
“Saya imigran Somalia nona , waah
beruntung sekali jadi muslim Indonesia .”
“Wah kenapa anda bilang begitu
pak ?”
“Yah jadi muslim disini berat ,
banyak tantangan tapi semoga saja dakwah saya punya nilai lebih dimata ALLAH . Saya lihat muslim di Indonesia mayoritas , semua orang bebas mau
mengumandangkan adzan , mau mengaji di mesjid dan tidak ada diskriminasi bagi
yang berhijab .”
“Benar sekali pak , saya
bersyukur sekali berasal dari Indonesia.”
“Nona , kalau nona tidak bilang
dari Indonesia pasti saya tidak tahu kalau nona seorang muslim .”
“Kalau begitu syukur sekali bapak
bertanya seperti ini .”
“ Saya bingung sih , nona kok
tidak berjilbab . Bukankah wanita muslim itu berjilbab ya ? apalagi nona
berasal dari negara yang mayoritas islam dan tidak ada kungkungan mengenai
hijab .”
Aku bingung menjawab apa , aku
belum mempunyai jawabannya , aku entah megetahui apa tidak tentang hal ini ,
tiba – tiba aku bingung dan bergolak . Ibuku berhijab , ayahku pernah
menyuruhku berhijab tapi aku belum siap , ahlakku belum baik untuk menjadi
wanita berhijab tapi bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan bapak ini . Alhasil aku hanya bisa terseyum , tersenyum getir sepertinya .
Aku diam setelah percakapan itu ,hening mengiringi perjalanan kami menuju
penginapanku . Apakah London mendadak
suram ? tidak , London hanya mendadak sunyi dan sepi . Lalu mobil kami berhenti
dideretan rumah dan lebih tepatnya kami berhenti didepan sebuah restoran
sandwich atau tempat makanan yang menyediakan sarapan pagi ala inggris, bagian
diatasnyalah tempat tinggalku selama 2 minggu ini di London .
Seorang wanita tua keluar ,
rambutnya pendek ikal dan ia mengenakan gaun tidur dan cardigan berwarna gading
dan kelihatannya ia adalah tuan rumah yang menyewakan kamarnya untuk kutinggali
. Di London, banyak keluarga yang sering menyewakan kamar untuk jangka waktu
lama atau singkat bagi para turis dan ini biasanya lebih murah daripada menyewa
kamar hotel dan plus dari menyewa kamar dirumah penduduk adalah kita bisa
belajar kebudayaan mereka secara langsung jika kita mendapat tuan rumah yang
ramah dan kelihatannya wanita tua ini sangat ramah .
Pak sopir membantu mengeluarkan
tas – tasku dari bagasi ,aku mengeluarkan sejumlah uang untuk ongkos
transportasi dari bandara tadi dan dengan ramah ia tersenyum padaku , sebelum
berpisah ia mengatakan beberapa hal padaku
“Nona , kau itu seumuran dengan
putriku dan jika aku ayahmu pasti aku akan sangat bersyukur sekali jika putriku
mengenakan hijab dan jika kau belum menemukan alasan untuk berhijab bukalah
surat al ahzab ayat 59. kau tahu , hari ini aku sangat senang karena berjumpa
dengan saudara seagama . ini kartu namaku , telpon aku jika kaudalam kesulitan
, makanan dan hartaku halal bagimu nak , semoga hidayah selalu ALLAH limpahkan bagi kitaaa.
Assalamualaikum nak “
“Terima kasih pak , terima kasih
atas segalanya . waalaikumsalam pak “ aku mengawasi pak sopir hingga ia
meninggalkan belokan dan semua kata – katanya tadi kini memenuhi seluruh relung
syaraf – syaraf otakku . kata – kata pak sopir tadi berhasil membuatku mematung
, melumpuhkan segenap organ – organ tubuhku sesaat hingga tuan rumahku menyapa
dengan suara yang lembut beserta aksen britishnya .
CERITA BERSAMBUNG ........................
Komentar
Posting Komentar