KALA (pintu) Hidayah Bagian 5
Tiba – tiba keresahan memenuhi pikiran –pikranku , seharusnya aku sudah berada di salah satu kursi di meja café itu tapi kulihat dari sini seseorang yang kutunggu belum juga muncul , sehingga banyak pertanyaan muncul dibenakku , apakah wanita itu akan datang ? apakah ia lupa bahwa kami telah punya janji hari ini ? atau ia terlalu takut untuk bertemu denganku yang mungkin masih dianggap orang asing ? hah , entahlah . Aku ingin fokus menantinya , ingat ini juga bukan kencan dan ini hanyalah ...... aku juga tidak tau apa ini namanya .
Aku masih bersembunyi dibalik tembok , tempatku begitu strategis untuk melihat apakah wanita itu akan datang . Aku tidak ingin terlihat antusias , mungkin dia akan takut dan mengira macam – macam padaku , lagipun terlalu rendah jika seseorang yang sepopulerku menati nanti gadis yang baru saja kukenal beberapa hari yang lalu . Hanya saja gadis biasa yang kutemui itu sangat luar biasa , aku memikirkannya beberapa hari ini , menantikan hari ini tiba untuk bertemu dengannya dengan sangat tidak sabaran . Kekesalan kusematkan pada diriku karena saat pertemuan pertama kami kemarin ,aku bahkan tidak meminta nomer hp nya atau nomer tempat ia menginap ataupun yang lainnya hingga sekarang keresahan memuncak melandaku .
Aku masih bersembunyi dibalik tembok , tempatku begitu strategis untuk melihat apakah wanita itu akan datang . Aku tidak ingin terlihat antusias , mungkin dia akan takut dan mengira macam – macam padaku , lagipun terlalu rendah jika seseorang yang sepopulerku menati nanti gadis yang baru saja kukenal beberapa hari yang lalu . Hanya saja gadis biasa yang kutemui itu sangat luar biasa , aku memikirkannya beberapa hari ini , menantikan hari ini tiba untuk bertemu dengannya dengan sangat tidak sabaran . Kekesalan kusematkan pada diriku karena saat pertemuan pertama kami kemarin ,aku bahkan tidak meminta nomer hp nya atau nomer tempat ia menginap ataupun yang lainnya hingga sekarang keresahan memuncak melandaku .
Ia datang , oh tidak , keresahan baru saja mengalihkanku pada kedatangan dirinya , kenapa ini bisa terjadi ? aku kini kesal lagi pada keresahan ini . Aku mulai mengatur nafas , berusaha tenang dan menatap kedepan lalu sedikit memeras tangan dan ini persis sekali seperti biasanya saat aku akan mengambil tendangan bebas tapi oh tidak Manu dihadapanmu ini seorang gadis yang tengah duduk disalah satu kursi dan dia bukan bola yang hendak kau lesakkan kedalam gawang , maka aku melangkah berusaha mencairkan diriku yang begitu kaku . Aku mendekat kearahnya ,ia membelakangiku , rambutnya hitam sebahu ,sedikit ikal agak berantakan tapi tetap enak dipandang seperti rambut rambut model yang henddak show dan ada bandana cokelat terpsang diatasnya , lalu ada payung itu ditangannya , baru aku ingin mendeskripsikan pakaian apa dan ia langsung menoleh kehadapanku .
“ hei Manu , aku pikir kau tidak akan datang .”
“ha ? tentu aku akan datang .kita kan sudah janji .”
“kau ingin makan terlebih dahulu ?atau “
“tidak , aku belum memesan . kalau kau tidakingin memesan , bisakah kita langsung pergi saja?” “baiklah " Yaaa , ia begitu sigap . aleefah begitu sigap , ia bangun dan lalu malah membuka payung . "Untuk apa ? London sedang tidak hujan ?” London sedang panass . cukup rasionalkan melindungi kepalamu dari panas dengan payung ?vvzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz>>>H?
Kini aku berada dibawah payung
bersamanya , sungguh tidak sopan jika dan tidak sangat gentleman jika aku
membiarkan ale yang membawa payungnya . Maka aku mengambil alih payungnya ,
memegannya untuk memayungi kami berdua . Jujur saja aku adalah orang yang
sedikit kaku , memang karena diriku kaku dan satu lagi karena bahasa inggrisku
belum cukup baik jadi kubiarkan ale bercerita siang itu , bercerita tentang
jake bug dan segala pengetahuannya mengenai seluk beluk kota London yang jujur
saja belum pernah aku kunjungi walaupun aku telah lama berada disini .
Kami tiba dipintu masuk , seorang
penjaga berbadan besar sekali menunggu kami dan ada sekumpulan wartawan sedang
meliput kedatangan para pesohor sepertinya , itupun aku sadari saat ale
mengatakannya .
“wah didepan kita ini louis one
direction bersama pacarnya . Sepertinya bisa masuk media kalau kita bersama .
aku menunggu dibelakang saja “
“apa ? kau baik baik saja
sendirian ?”
“aku ke London juga sendiri diaz
, kau duluan saja . “
Aku pernah membaca cerita atau
menonton kisah yang wanitanya seperti ale , polos dan tidak mengaharapkan ketenaran
dariku untuk kepentingan dirinya . Aku kira itu tidak ada tapi ternyata ada dan
wanita itu adalah Ale . Aku masuk duluan , benar sekali kalau didalam ternyata
ada begitu banyak pesohor dunia dan bahkan aku melihat bintang Manchester yang
sangat digilai wanita itu sedang berbincang bincang dengan segerombolan orang –
orang elit .
Aku tidak bisa bergabung dengan
mereka , aku bukan kelasnya karena aku hanyalah pemuda dari brazil dan besar
dari bermain bola di jalanan dan sekolah bukan akademi seperti mereka . Mereka
tampak bisa menata diri , sangat stylish dan itu berbeda sekali dengannku yang
tidak pernah memikirkan apa yang kupakai dan asal mengambil jaket
penyelamatku dari sejuk . Tapi itu semua tidak membuatku sedih , ada ale yang
sudah keluar dari antrian dan kini akan menonton denganku . Pertama kalinya
sejak setahun lebih aku disini, aku datang kesebuah acara di London .
Aku bisa merasakan rasa gemetaran
kini ada dijantungku bukan ditanganku , aku belum pernah merasa seperti ini
sebelumnya . ada aleefah disampingku , ia sedang terlihat begitu bahagia ,
dengan senyumnya , kibaran rambutnya yang mengikuti hentakan nada nada diatas panggung
dan bagaimana mungkin aku bisa tahan untuk tidak menutup mata melihat senyumnya
dan tawanya yang sempurna disetiap ujung ujung bibirnya . aku tau bahwa aku
merasakan sesuatu yang berbeda pada aleefah , itu sangat berbeda.
Ingin sekali kurengkuh
dahinya agar bisa kukecup dan kumiliki dirnya untuk selamanya , apakah perasaan
jatuh cinta itu segila ini tuhan ? oh tidak, aku tidak ingin bilang bahwa aku jatuh
cinta pada gadis yang baru kutemui smeinggu lalu , tapi bagaimana mungkin
aku bisa menepis kenyataan bahwa hatiku ini sesak untuk sebuah pengakuan dan
hanya senyuman nya lah yang membuat aku tersenyum senyum sendiri .
“apa yang membuatmu sebahagia itu
diaz ?”ale mengaburkan khayalanku tentangnya , kini yang asli sedang
berbicarapadaku .
“ha ? apa ?” aku seperti biasa
sulit untuk menemukan perkataan apa dalam bahasa inggris .’
“kau tersenyum senyum , bukan
karena jake bugg kan ? “
Komentar
Posting Komentar