KALA (pintu) Hidayah Bagian 6
dari tumblr |
Entah
bagaimana ingin mengambarkan fenomena yang sedang berkecamuk dihati ini,
rasanya memang terlalu dini untuk jatuh cinta, kenapa secepat ini dan kenapa semuadah
ini ? nyatanya ini sesuatu yang sederhana tapi rumit untuk dijelaskan. Aku
tidak bisa berhenti untuk memikirkannya, apa saja selalu ada dia, alifah
seorang gadis Indonesia sederhana yang tiap detiknya selalu punya topic menarik
yang dibicarakan, dan tentu saja senyumnya kerap kali menyihir seluruh syaraf-
syarafku. Baiklah, hentikan pikiran kacau ini, kuasai dirimu karena dia
sekarang ada dihaapanmu, aku harus focus dengan cerita cerita yang ia rapalkan dengan antusias
kepadaku, alifah yaampun bahkan ke antusiasanmu membuatku aku jatuh cinta.
“Kau tidak
ingin berkomentar diaz ? sedikit saja , dari tadi aku berbicara terus soal
festival tadi.”
“entahlah, aku
tak tau terlalu banyak soal penyanyi tadi dan kau sangat menikmatinya jadi
bersenang senanglah alifah.”
“baiklah,aku
paham. Setelah ini aku harus kebeberapa tempat seperti istana
buckhingham,museum juga wah masih banyak juga .”
“harus hari
ini kesana? “ Jujur aku ingin sekali menemani alifah pergi ketempat – tempat
yang ada didalam catatan kecilnya tapi sore ini aku ada latihan ringan untuk
pertandingan akhir pekan.
“haha iyaaa,
tidak ada pilihan lain diaz. Aku suda memotong jadwalku untuk festival ini, aku
juga sudah memesan tiketnyajauh jauh hari padahal aku ingin sekali kau temani,
yaah menyenangkan bukan jalan jalan bersama teman.” Dengan tersenyum indah
seperti biasanya, meruntuhkan pertahannku seperti biasanya, aku terdiam
beberapa saat. Kalau saja ia bisa mendengar suara hati ini, aku sangat dengan
sangat ingin sekali menemanimu,ada disampingmu,
memerhatikanmu , mendengar cerita ceritamu, menjagamu dan semuanya
ketika bersamamu.
“ aku harus
latihan sebentar lagi, aku harap kau bersenang senang dan nomer hp ? rasanya
aneh kita berkomunikasi kalau ingin ketemuan tanpa alat komunikasi dan “
“aku mengerti
diaz, kenapa harus sebingung itu mengatakannya,susunan perkataanmu jadi aneh
begitu.”
Mungkin ali
mengira susunan kata kata yang aneh itu karena keterbatasan bahasa inggrisku
tapi aku gugup sekali, aku ingin sekali meminta nomer hapenya, tapi bagaimana
jika ia marah dan tidak mengizinkannya atau bagaimana kalau saja aku kehilangan
kewibaanku dan aku berhasil mendapatkannya. Aku senang sekali, setidaknya aku
bisa latihan dengan tenang walaupun kelebatan sosok dirinya selalu hadir di
sudut sudut pandanganku.
*************************************************************
Cukup lelah
sebenarnya, minggu ini pertandingan ketat di kandang dengan target harus
menang. Latihan sore ini dan beberapa hari sebelum pertandingan akan terasa
sangat berat tapi aku cukup bersemangat bahkan lebih bersemangat dari biasanya,
ini tentu saja karena untuk pertama kalinya aku merasa bahagia bisa berada di
kota ini. Aku mempunyai suatu masalah alifah, aku terasing di negeri ini, aku
tidak mengerti orang orang disini, aku
tidak ingin bicara dengan mereka dan begitu juga mereka, kalau ada yang bisa
membuat negeri ini indah adalah saat aku bertemu dneganmu. Senyumanmu pagi itu
membuat aku bersyukur untuk terdampar dan diacuhkan disini.
Ooh alifah,
cinta memang tidak butuh lama untuk membuat gila. Aku punya nomer hapenya, aku
mecoba menelponnya dan dalam dering kedua ia sudah mengangkatnya.
“halo diaz,
aku menunggu telponmu loh, aku kira nomer hape tadihanya basa basi , ternyata
kau menghubungiku. Ada apa ?
“bagaimana
kabarmu ? apakah kau sibuk ? “
“hello,
seperti sedang bicara dengan petugas imigrasi saja. Aku baik , aku lelah diaz.
Baru saja sampai di flat , dan harusnya kau ikut karena luar biasaaaa
menyenangkan. “
“baiklah,sepertinya
kau butuh istirahat.”
“hayooo mau
mengajak makan ya ?ahaha, aku lapar sih tapi rasanyaaku tidak sanggup lagi
untuk jauh jauh dari flat ku. Kalau kau tidak keberatan aku mengundangmu makan
di salah satu restoran di sudut blok, tidak begitu mewah tapi bisa kita coba
kalau sekedar ingin melepas rasa lapar.”
“baiklah , aku
kesan. Kirimkan saja alamatnya dengan pesan singkat.”
Diujung blok ?
oh itu , restoran kecil sangat kecil tapi cukup padat, pasti ini yang dimaksud
ali. Baru saja aku ingin menelponnya , mendadak dari dalam adayang mengetuk
kaca. Alifah ternyata, agak sulit dikenali karena pakaiannya tebal sekali
apalagi dnegan topi rajut yang yang sanagt besar dikepalanya.
“aku pasti
terlihat aneh karena masuk tanpa melepaskan ini semua, tadi aku melepaskannya
tapi ruangan ini sungguh dingin, dan sepertinya daya tahan tubuhku menurun ,
mungkin aku akan demam.”
“tidak, kau
tetap manis. Kau demam ? bagaimana bisa ? tadi pagi baik baik saja?
“entahlah, aku
juga baru merasakannya tadi sepulang dari jalan jalan.”
“ pesan
sesuatu yang panas dan berenergi, aku punya banyak vitamin di mobil nanti kau
makan saja dan besok pagi pasti kausudah segar.”
Setelah kami
makan, tidak banyak yang kami bicarakan walaupun sepertinya ia masih mau
menceritakan banyak hal namun aku bersikeras dia harus istirahat apalagi besok
dia akan melanjutkan perjalanannya lagi. Aku mengantarnya hingga kedepan
restorat dibawah flat nya, kami berjalan saja dan mobil kutiggalkan diparkiran
restoran tadi. Aku ingin sekali mengenggam tangannya, bergandengan menyusur
jalan di blok ini hingga sampai di flatnya tapi itu mustahil,ia pasti menolak.
Aku tidak mengerti etika ketimuran, etika orang
Indonesia tapi saat mengucapkan selamat malam lantas ia langsung naik keatas ,
menghilang dari pinu berwana biru tua. Kenapa tidak bisa kuerat tangannya atau
sedikit saja ia memelukku tanda perpisahan atau hah perpisahan mala mini
sungguh buruk, aku akan sulit tidur penasaran akan dirinya , akan kesehatnnya
dan terlebih lagi atas perasaaan terhadapnya. Oh aleefah, kegilaan ini kapan
akan berakhir ?
********************************************************************
Diaz, diaz oh
diaz hari ini jantungku selalu hampir setiap saat ingin melompat saat
bersamamu. Aku masih berdiam dibalik pintu, mematung mengingat betapa hari ini
berjalan begitu menakjubkan , betapa beberapa hari ini aku seperti baru saja
memenangkan begitu banyak undian yang aku terkaget – kaget untuk setiap undian
yang aku dapatkan.
Beberapa hari
bersamanya terasa begitu hebat dan indah, apakah aku boleh membuat satu
permohonan tuhan ?apa aku boleh meminta hal ini tuhan ? aku ingin dia jatuh
hati padaku tuhan,aku inigin terus bisa bersamanya atau jika itu tidak benar
maka aku ingin jadi tegar. Aku tertawa geli sendiri melihat,mendengar doa yang
kulantunkan setengah berbisik, sudah sejauh ini saja bahagia. Aku berdoa lagi ,
semoga jodohku lebih hebat dari diaz dalam membuat aku jatuh cinta . aku senyum
senyum membuka pintu lagi dan kulihat punggung diaz mulai menjauh meningglakan
blok ini , aku beranjak keatas masih tersenyum – senyum .t
Aku merasa
bahwa hari itu, hari dimana waktu telah kuhabiskan bersamanya berjalan begitu
sangat cepat dan indah. Apakah aku boleh memohon? Aku ingin dia jatuh hati
padaku tuhan, aku ingin menemaninya dan berada disampingnya. Lalu terpintas di
pikranku bahwa itu adalah omong kosong, aku sadar aku kesini bukan untk jatuh
cinta apalagi mengharapkan sang bintang untu mampir kebumi. Belakangan aku jadi
suka bingung sendiri hendak memanggil manu atau diaz, keduanya membuat aku
nyaman dan kenapa aku terus memikirkannya . hentikan ini tuhan, hentikan
sebelum aku benar – benar gila dan terobsesi dengannya.
Komentar
Posting Komentar